10 Hikmah Berharga, ketika Hadapi Wabah Covid-19 Versi Siswa

“Bu, boring di rumah terus, hari ini literasi apa?”

Pesan di jaringan pribadi dari salah satu siswa. Kami memang mengintruksikan kepada seluruh siswa di madarsah bahwa meski belajar di rumah, kegiatan literasi tetap dilaksanakan. Kalau di sekolah program literasi ini, berupa duapuluh menit menit membaca senyap untuk semua warga madrasah, setelah itu menuliskan rangkuman bacaan di jurnal literasi dan memberi komentar terhadap buku yang dibaca. Buku yang dibaca pun kami tentukan, untuk kelas tujuh tentang lingkungan dan kesehatan, kelas delepan keagamaan dan kelas Sembilan pengembangan diri.

Karena literasi ini bukan hanya membaca buku saja, melainkan bagaimana mengakses dan memahami informasi yang diterima oleh siswa sehingga bermakna bagi dirinya dan kehidupan sekitarnya, maka hari ini, saya ajak anak-anak berliterasi dengan menuliskan hikmah yang diperoleh siswa dalam mengahadapi pandemic virus korona ini. Hasilnya? Saya tidak menduga, terlepas dari dampak bahaya virus ini, ternyata ada ilmu kehidupan luar biasa yang diperoleh anak.

Berikut, 10 pengalaman hidup yang dirasakan dan dialami oleh anak dalam memahami pandemic corona dan selama pembelajaran di rumah:

1. Dengan tetap berada rumah, selain untuk memutus penyebaran corona, keadaan ini membuaktu lebih dekat dengan keluarga, dan inilah kebahagiaan yang sebenarnya yang aku rasakan.(Ulya Diana)

Pendidikan yang utama dan yang pertama adalah keluarga. Dasar kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa adalah keluarga. Bila anak telah mendapatkan teladan yang baik dari keluarga, maka pendidikan di luar keluarga akan mudah dibentuk, so pasti anak mempunyai pribadi yang berkarakter. Sebesar apa pun pengaruh lingkugan dan pergaulan, bila dasar karakter anak sudah baik, maka terpaan dari dunia luar sebesar apapun, anak akan dapat mengatasinya. Cinta keluargalah kekuatan bagi anak.

2. Karena corona aku sadar kebersihan itu penting di dalam kehidupan, kalau sebelumnya aku jarang cuci tangan, kaki dan muka, dengan adanya wabah ini aku semakin rajin menjaga kebersihan. (Wahyu Putra Nurrahman)

Sebenarnya himbauan, jargon atau pun slogan tentang kebersihan ini sudah lama didengungkan, namun kenyataannya masyarakat masih banyak yang berpola hidup kurang bersih dan sehat. Bahkan dalam ajaran Islam sudah dijelaskan bahwa kebersihan itu bagian dari iman. Itu artinya umat Islam yang belum menerapkan pola hidup bersih, maka belum sempurnalah imannya.

3. Dengan adanya corona membuatku dan keluargaku merasa bahwa kematian sudah sangat dekat, sehingga kami menjadi lebih tertib beribadah. (Syintia Eka S.)

Tuhan memang punya banyak cara untuk menyayangi umat-Nya. Ketika manusia diberi kenikmatan dan kemulyaan, banyak yang lalai dan melupakan Tuhannya. Maka dengan adanya musibah wabah virus corona, maka menjadikannya sadar dan ingat bahwa pada akhirnya manusia akan mati dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita di dunia ini di hadapat Tuhan yang menciptakan kita. Karena sejatinya semua manusia itu percaya bahwa ada Tuhan di hatinya.

4. Wabah ini membuat keluargaku sadar bahwa sang pencipta sedang menguji makhluknya agar lebih perhatian satu sama lain, termasuk antar saudara. (Retno Anggita)

Setiap manusia itu diberi naluri empati, simpati dan peduli. Meski kadang ketika kita disibukkan oleh urusan dunia, yang selalu muncul adalah egois, kepentingan diri sendiri. Maka saat masyarakat merasa satu nasib dalam menerima cobaan, maka insting kepedulian itu akan muncul dengan sendirinya dalam usaha memerangi masalah ini bersama-sama. Saling memberi informasi, saling menguatkan, memberi bantuan baik itu berupa makanan, alat kesehatan dan gotong royong menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

5. Virus corona membuatku yakin bahwa tidak ada perbedaan derajat diantara kita jika sudah menyangkut pautkan musibah, musibah dapat menimpa si miskin maupun si kaya, yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga diri dan meningkatkan ibadah kita serta memohon pertolongan kepada sang Maha Pencipta. (Siti Nisa Shafira)

Semua manusia itu sama dihadapan Tuhan, kecuali nilai ketaqwaannya. Ketika Tuhan memberi ujian kepada umat-Nya, maka tidak perlu melihat golongan pangkat dan jabatan. Menghadapi pandemi corona itu semua manusia mempunyai kewajiban yang sama untuk menghidari penularan virus ini. Siapapun bisa menjadi sebab dan akibat atas bencana ini.

6. Dengan adanya corona membuatku sadar bahwa mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa akan mendatangkan ketenangan di kehidupanku. (Rosidatussaniah)

Sesulit dan sepahit apapun permasalahan hidup yang kita alami, kalau kita mau kembali ke jalan Tuhan, pasti akan mendapatkan petunjuk dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Bahwa bila tujuan hidup kita akhirat maka tujuan dunia akan kita dapatkan, sebaliknya bila tujuan hidup kita hanya dunia saja, maka kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan akhirat.

7. Adanya virus corona mengharuskan masyarakat berdiam di rumah dan menjaga jarak dengan orang lain, telah berhasil menutup semua bar, diskotek, klub dansa, pergaulan bebas di kafe-kafe, dan saya pun menjadi betah di rumah, tidak nongkrong-nongkrong di tempat-tempat ramai. (Ilham Alfian)

Mungkin hal ini juga di alami oleh orang tua dan remaja, yang selama ini sulit diberi nasihat bahwa menghabiskan waktu dengan dunia hiburan dan “ngrumpi” itu tidak ada manfaatnya, saat inilah waktunya membuka hati bahwa masih ada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat. Kegiatan itu seperti beribadah di rumah, membaca, membersihkan rumah dan lingkungan serta menjalin komunikasi dengan keluarga lebih intens lagi.

8. Corona mengajarkanku untuk menahan kerinduan, rindu teman-temanku dan rindu guru-guruku. (Andra Ibrahim)

Semua akan terlihat baik bila merasa jauh, akan muncul rasa kangen. Bila kerinduan sudah menjalari hati kita, maka yang muncul adalah hal-hal yang baik. Semua kebaikan teman yang dulu pernah tidak disukainya, tiba-tiba hilang tertutup keinginan untuk segera bertemu.

9. Dengan adanya virus corona, keluargaku sekarang sering minum jamu tradisional. (M. Wildan pambayun)

Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan pasti dengan segudang manfaat. Kalau selama ini kita senang sekali mengkonsumsi obat-obatan atau vitamin secara instan, dengan beredarnya informasi bahwa minuman dari alam jauh lebih sehat dan higienis maka masyarakat mulai beralih untuk membuat dan mengonsumsi produk dari alam. Seperti rempah-rempah, dan biji-bijan yang mempunyai kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan.

10. Melalui belajar dari rumah dengan sarana dalam jaringan internet, membuatku menjadi pinter ilmu teknologi. (M. Chabib Arijal)

Setiap kesulitan pasti akan membawa ilmu untuk dikaji dan dipelajari. Orang yang bijak tidak akan pernah mengeluh apabila mendapat kesulitan, karena ia yakin bahwa kesulitan itu akan mengantarkannya untuk menemukan ilmu yang baru.

Demikian, terkadang kita harus belajar dari anak-anak, karena dari merekalah kita belajar kehidupan. Semoga kita semua diberi petunjuk dan kemudahan dalam mengatasi cobaan ini. Seperti Firman Allah, “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, karena sesungguhnya di dalam kesempitan yang dialami seseorang pasti ada kesempatan yang lapang, dan selalu ada jalan keluar dalam setiap kesulitan dan permasalahan yang ada. (QS. Ash-Sharh 94-6: Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan).

Blitar, 29 April 2020

Enik Rusmiati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *