Peristiwa Penting pada Bulan Muharam

Drs. KH. Mahmudi, M.Sc. Kepala MTsN 2 Blitar

Blitar, 30 Juli 2024, MTsN 2 Blitar mengadakan peringatan Muharram dan kegiatan santunan anak yatim yang diadakan di area outdoor sekolah pada hari Selasa. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan karyawan sekolah.

Kepala MTsN 2 Blitar, Drs. KH. Mahmudi, M.Sc. membuka acara dengan menyampaikan ceramah mengenai keutamaan bulan Muharram. “Sebagai umat Islam, kita patut merenungi dan mengambil pelajaran dari lima peristiwa besar yang terjadi di bulan Muharram. Peristiwa-peristiwa ini bukan hanya merupakan tanda kebesaran Allah, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujar beliau

Beliau menekankan pentingnya bulan ini dalam kalender Hijriah dan menyebutkan lima peristiwa penting yang menjadi keutamaan Muharram, yang dikemas dengan bentuk kuis kepada siswa dengan berbagai hadiah.

Kuis peristiwa penting bulan Muharam

1. Nabi Ibrahim yang Tidak Mempan Dibakar Hidup-Hidup
KH. Mahmudi menjelaskan bahwa kisah Nabi Ibrahim yang tidak mempan dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud adalah bentuk wujud nyata dari keimanan dan keteguhan hati seorang hamba kepada Tuhannya. “Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa keimanan yang kuat dan keberanian untuk membela kebenaran akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, meskipun dalam kondisi yang paling sulit sekalipun,” katanya.

2. Nabi Yunus Selamat dari Perut Ikan
Selanjutnya, beliau juga mengingatkan pentingnya kesabaran dan taubat melalui kisah Nabi Yunus yang diselamatkan dari perut ikan. “Nabi Yunus yang berada dalam kegelapan perut ikan mengajarkan kita untuk selalu berserah diri dan berdoa kepada Allah dalam situasi apapun. Keselamatan beliau adalah simbol dari betapa Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat,” jelasnya.

3. Nabi Adam Turun ke Bumi
Terkait dengan kisah Nabi Adam yang turun ke bumi, KH. Mahmudi menyampaikan bahwa peristiwa ini menjadi awal dari perjalanan manusia sebagai khalifah di bumi. “Nabi Adam adalah simbol dari umat manusia yang harus terus belajar, memperbaiki diri, dan memohon ampunan atas kesalahan yang diperbuat. Ini juga menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia adalah tempat kita untuk berjuang menuju kehidupan yang lebih baik di akhirat,” ujarnya.

4. Nabi Nuh Diselamatkan dari Air Bah
Peristiwa diselamatkannya Nabi Nuh dan pengikutnya dari air bah adalah cermin dari pentingnya ketaatan dan keteguhan hati dalam menjalankan perintah Allah. “Kisah ini mengajarkan kita bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya yang taat tenggelam dalam kesulitan. Pertolongan Allah akan datang bagi mereka yang beriman dan bertakwa, sebagaimana yang dialami oleh Nabi Nuh dan kaumnya,” katanya.

5. Nabi Musa Membelah Lautan
Terakhir, KH. Mahmudi menyampaikan makna dari peristiwa Nabi Musa yang membelah lautan. “Pembelahan lautan oleh Nabi Musa adalah bentuk mukjizat yang menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk selalu percaya bahwa ada jalan keluar dari setiap kesulitan, asalkan kita berserah diri dan bertawakkal kepada-Nya,” tegas beliau.

Selain lima peristiwa besar yang sering diperingati di bulan Muharram, Kepala MTsN 2 Blitar, Drs. KH. Mahmudi, M.Sc., juga menyampaikan bahwa bulan ini memiliki berbagai keutamaan lain yang sarat dengan makna dan pelajaran bagi umat Islam. Dalam ceramahnya, beliau menyoroti beberapa peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram.

1. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah
KH. Mahmudi memulai dengan membahas peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. “Hijrah Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar perpindahan tempat, tetapi merupakan simbol dari perjuangan, keteguhan, dan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya berani mengambil langkah besar demi kebaikan dan meninggalkan hal-hal yang merugikan,” ujar beliau.

2. Peristiwa Hari Asyura pada 10 Muharram: Nabi Nuh Membuat Kapal dan Selamat dari Air Bah
Selanjutnya, beliau juga mengangkat keutamaan hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, yang bertepatan dengan diselamatkannya Nabi Nuh dan kaumnya dari air bah dengan kapal yang dibangunnya. “Hari Asyura adalah momen penuh berkah dan ampunan. Melalui peristiwa ini, kita diingatkan tentang pentingnya ketaatan kepada Allah dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup. Allah selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang bersabar dan bertawakal,” jelas KH. Mahmudi.

3. Peristiwa Nabi Ibrahim Berperang dengan Raja Namrud dan Diselamatkan dari Api
KH. Mahmudi juga menyinggung kisah Nabi Ibrahim yang berhadapan dengan Raja Namrud, di mana kapak Nabi Ibrahim yang digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala disimpan di leher berhala sebagai bentuk simbolik sebelum beliau dilempar ke dalam api. “Kisah ini menggambarkan keberanian Nabi Ibrahim dalam menegakkan tauhid di hadapan penguasa zalim. Mukjizat penyelamatan dari api ini mengajarkan kita bahwa Allah akan selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang teguh dalam iman dan berani memperjuangkan kebenaran,” katanya.

4. Peristiwa Nabi Adam Turun dari Surga ke Bumi dan Dipertemukan Kembali dengan Ibu Hawa di Bukit Jabal Rahmah
Terakhir, KH. Mahmudi membahas tentang turunnya Nabi Adam dari surga ke bumi, yang kemudian dipertemukan kembali dengan Ibu Hawa di Bukit Jabal Rahmah.

Pemberian santunan anak yatim dan duafa melalui wali kelas masing-masing

Setelah ceramah, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 54 anak yatim dari kelas 7, 8, dan 9 melalui wali kelasnya masing-masing. Santunan ini diharapkan dapat memberikan kebahagiaan dan dukungan kepada anak-anak yang membutuhkan, sekaligus menumbuhkan rasa empati dan solidaritas di kalangan siswa dan warga sekolah.

Drs. KH. Mahmudi, M.Sc. menegaskan pentingnya berbagi dan membantu sesama, terutama kepada anak-anak yatim yang membutuhkan dukungan moral dan materi. “Peringatan Muharram ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin peringatan hari besar islam saja, tetapi merupakan momentum untuk kita semua meningkatkan ketakwaan, kepedulian, dan kebersamaan,” jelas beliau.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Drs. KH. Mahmudi, M.Sc., berharap agar bulan Muharram ini membawa berkah dan kebaikan bagi seluruh warga madrasah dan masyarakat sekitar.

Dengan adanya kegiatan ini, MTsN 2 Blitar berharap dapat memperkuat nilai-nilai keislaman, meningkatkan kepedulian sosial, serta menanamkan semangat gotong royong dan kebersamaan di antara para siswa, guru, dan karyawan sekolah. (ER)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *