Anakku, Katakan ‘Tidak’ untuk Seks Bebas

Hari ini, saya merasa bangga menjadi guru, saya juga bangga menjadi perempuan. Saya merasa bangga menjadi guru karena ternyata saya bisa melihat dua siswa saya menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Lima tahun yang lalu mereka masih imut-imut, masih masih umur 13-15 tahun. Masih suka nangis bila digodain temanya, masih suka mengadu bila diejek seperti cewek.

Namun kali ini ternyata saya melihat dia lebih dewasa, mampu memberi penyuluhan tentang kesehatan remaja kepada adik-adik kelasnya. Dia mampu menyampaikan kesehatan reproduksi remaja dengan jelas. Meski terkadang beberapa siswa yang jahil suka menggoda dan menjawab dengan kalimat ‘plesetan’, tapi informasi dan pesan yang disampaikan cukup jelas.

Pada kesempatan ini saya tidak akan mengulas profil siswa saya tadi, tapi rangkuman isi ulasannya yang akan saya bagikan ke pembaca. Karena saya yakin ini jauh lebih bermanfaat kepada kita sebagai orang tua atau anak yang menginjak usia remaja. Karena usia remaja merupakan masa yang penuh mawas diri baik bagi orang tua atau bagi anak itu sendiri.

Usia remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara 11  sampai 21 tahun. Masa remaja adalah tahun-tahun yang penuh tantangan dan perubahan. Masa remaja merupakan masa terpenting dalam perjalanan hidup seorang anak.

            Pentingnya  kesehatan bagi anak usia remaja putri, khususnya kesehatan reproduksi merupakan bagian yang harus dijaga dengan baik. Kesehatan reproduksi meliputi keadaaan sehat, baik secara fisik, psikis, serta sosial yang berkaitan dengan sistem fungsi dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan. Jadi tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan.

Sebagai remaja perlu mengetahui informasi kesehatan reproduksi agar dapat bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara organ reproduksi kita. Salah satunya dengan cara merawat organ reproduksi, yaitu pakaian dalam dan celana dalam (CD) diganti minimal dua kali sehari, jangan dipakai bolak balik; Gunakan CD berbahan yang menyerap keringat; Pakai handuk yang bersih, kering, tidak lembab dan bau; Khusus perempuan pakai pembalut ketika menstruasi dan diganti setiap empat jam sekali; dan Khusus Laki-laki sangat dianjurkan untuk sunat/khitan, supaya terhindar dari kemungkinan kanker penis dan kanker leher rahim pada istrinya nanti.

Selanjutnya bagaimana cara mencegah kekerasan seksual? Khusus untuk para remaja putri, tubuhmu adalah milikmu, dan tubuhmu adalah sepenuhnya milikmu. Ada beberapa anggota tubuhmu yang  bersifat ‘pribadi’ sehingga tidak ada satu orang pun yang boleh menyentuh tanpa seizinmu. Bagian itu yaitu bibir, payudara, alat kelamin (vagina/penis), dan pantat.

Bedakan rahasia yang baik dan rahasia yang buruk. Setiap rahasia yang membuat gelisah, tidak nyaman, ketakuatan dan sedih adalah rahasia yang buruk dan tidak patut untuk disimpan, melainkan harus diberitahukan orang dewasa yang dipercayai. Bicarakanlah dengan orang tua, jangan pernah malu untuk membicarakan kepada orang tua atau orang dewasa yang kamu percayai.

Bereaksialah terhadap perlakuan yang tidak pantas/tidak wajar. Mengungkapkan dan melaporkan terhadap perlakuan diluar batas atau yang tidak wajar kepada orang dewasa yang dipercayai seperti orang tua, guru, dokter, guru BK, polisi dan lain-lain.

Selanjutnya, hindari seks bebas. Remaja perempuan yang sudah menstruasi, beresiko hamil apabila melakukan hubungan seksual, dan remaja laki-laki yang telah mengalami mimpi basah sudah bisa menyebabkan kehamilan jika melakukan hubungan seksual.

Pahami  akibat dari seks pranikah, antara lain, kehamilan di usia remaja atau kehamilan tidak diinginkan, tertular dan menularkan penyakit/infeksi menular seksual juga HIV dan AIDS serta kanker serviks, putus sekolah, risiko kehamilan dan persalinan seperti keguguran spontan, perdarahan, dan bayi prematur. Risiko lain yaitu aborsi serta menanggung dampak kejiwaan akibat rasa malu.

Untuk  menghindari segala dampak buruk tersebut segeralah menghindari seks bebas dengan cara Charge your iman. Ketika  baterai handphone kita lemah, buru-buru bergegas untuk menjari charger dan mengisi ulang baterainya. Begitu pula dengan iman. Apabila kita sudah merasakan kehilangan kontak dengan-Nya, maka jangan hanya tinggal diam. Perlu segera mencari asupan keimanan dengan memperbanyak ibadah, kunjungi dan ikuti kajian agama, lalu amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

 Berikutnya, pahamilah  tugas utama kita, baik sebagai seorang pelajar atau pekerja. Pandai-pandailala memanfaatkan waktu luang dengan aktivitas positif. Dan hindari perbuatan yang menimbulkan dorongan seksual/yang berbau pornografi.

Perlu diketahui bahwa usia kehamilan yang ideal adalah lebih dari 20 tahun dan menikahlah diusia yang ideal (laki-laki 25 tahun dan  perempuan 21 tahun) agar siap fisik, jiwa, sosial dan ekonomi. Yang paling penting nih kita harus mampu mengendalikan diri. Untuk remaja perempuan harus berani dan tegas mengatakan ‘Tidak bila teman atau pacarmu mengajak untuk melakukan seks bebas. Sedang remaja laki-laki harus menghormati teman wanita atau pacarmu dengan tidak meminta atau memaksa melakukan seks bebas.

Yang terakhir saya bangga menjadi seorang perempuan, karena saya bisa mendengarkan keluhan dan memberi penjelasan secara gamblang kepada anak-anak didik saya yang putri khususnya untuk menjadi perempuan yang tegas terhadap perbuatan asusila dari lawan jenis. Demikian, semoga bermanfaat, amin.

Blitar, 11 Mei  2020

Enik Rusmiati, S.Pd.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *