Rabu, 20 November 2024, suasana di MTsN 2 Blitar terasa berbeda dari hari-hari biasa. Hari itu, para siswa tampak mengenakan kostum budaya yang beragam, membawa peralatan masak, hingga produk-produk menarik seperti poster, pop-up dan lain-lain. Semua itu merupakan bagian dari Gelar Karya P5PPRA, sebuah acara puncak dari kegiatan Pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA) untuk semester ganjil tahun ajaran 2024/2025.
Gelar Karya P5 merupakan salah satu komponen dalam Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang bertujuan untuk memberi apresiasi terhadap hasil pembelajaran siswa. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen pembelajaran yang dikemas dengan cara yang menyenangkan dan penuh kreativitas. Acara ini diadakan untuk memfasilitasi siswa agar dapat menunjukkan karya dan potensi yang telah mereka pelajari selama ini.
Kegiatan pertama dimulai dengan penampilan kelas 7 yang berlangsung di aula sekolah. Mereka menyajikan berbagai macam tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap kelas menunjukkan 3 hingga 4 tampilan, dan total ada 45 penampilan yang disuguhkan. Di antaranya, ada Tari Nusantara, Wonderland Indonesia, hingga tarian Manuk Dadali, yang mencerminkan keberagaman budaya yang dimiliki bangsa ini.
“Setiap kelas berlatih dengan penuh semangat, dibimbing oleh guru seni dan juga belajar secara mandiri untuk mempersiapkan tampilan budaya mereka,” ujar salah satu guru seni di MTsN 2 Blitar.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa untuk mengenal dan melestarikan budaya Indonesia, tetapi juga mengasah kreativitas dan rasa percaya diri mereka di depan umum.
Sementara itu, di area outdoor, kelas 8 menyelenggarakan gelar karya dengan tema Selamatan Rabu Pungkasan, sebuah tradisi yang dilakukan pada Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini bertujuan untuk menolak musibah dan memohon keselamatan bagi suatu tempat.
Setiap siswa diminta untuk membawa makanan yang telah dimasak dari rumah dan menyusunnya menyerupai tumpeng. Acara ini diikuti dengan doa bersama yang bersama fasilitator dan wali kelas, sebagai wujud syukur atas segala berkah yang telah diberikan. Setelah doa bersama, mereka makan bersama di tempat yang telah disiapkan.
Namun, sebelum acara makan bersama dimulai, ditampilkan terlebih dahulu pertunjukan drama Roro Mendut yang berhasil meraih juara pertama dalam lomba drama P5PPRA. Karya drama ini berhasil memukau para penonton dengan kualitas akting yang luar biasa. Setelah itu, diumumkan para pemenang lomba dan dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama.
Sedangkan kelas 9 menggelar acara P5 dengan tema Moderasi Beragama, yang dipadukan dengan tradisi budaya Suroan atau Selamatan Baritan. Dalam tradisi ini, warga biasanya mengadakan doa bersama untuk memohon keberkahan dan keselamatan.
Pada kesempatan ini, para siswa memulai kegiatan dengan memasak bahan-bahan untuk mengisi takir, sebuah wadah tradisional yang akan dihajatkan dalam acara baritan. Setiap kelas secara gotong royong menyiapkan bahan-bahan masakan, mulai dari meracik bumbu hingga menggoreng dan memasak nasi, dengan bimbingan dari fasilitator dan wali kelas.
Kegiatan Gelar Karya P5PPRA ini sangat meriah dan penuh semangat. Seluruh siswa MTsN 2 Blitar sangat antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang masing-masing. Acara ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kreativitas, dan penghargaan terhadap budaya, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berekspresi, berkolaborasi, dan mempererat hubungan sosial dengan teman-temannya.
Melalui kegiatan ini, MTsN 2 Blitar berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendidik, serta memberikan gambaran jelas tentang keberagaman tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Sebuah pengalaman berharga yang akan selalu dikenang oleh para siswa. (Tim Reporter)