Tidak ada yang abadi kecuali perubahan. Begitu juga dengan tugas guru dalam mengemban amanah mencerdaskan tunas bangsa. Tanpa usaha untuk berubah, berinovasi dan kreativitas maka akan tertinggal dengan globalisasi. Maka dari itulah pada hari Jumat dan Sabtu, 21 – 22 Juli 2023 MTsN 2 Blitar melaksanakan Workshop Penyusunan Modul Ajar dan P5PPRA Implementasi Kurikulum Merdeka di aula madrasah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, harapannya setelah kegiatan, semua guru dapat memahami konsep Kurikulum Merdeka dan dapat Menyusun modul ajar sesuai mata pelajaran yang diampunya. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala MTsN Blitar pada saat pembukaan workshop.
“Melalui workshop ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman yang lebih, dalam menghadapi perubahan di kurikulum merdeka, sehingga dalam pelaksanaanya nanti bisa mengoptimalkan pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan kurikulum baru ini,” jelas Drs. Mahmudi, M.Sc.
Turut hadir sekaligus membuka workshop, Kasubag TU. Kemenag Kabupaten Blitar, Dr. Syaikhul Munib, M.Ag, dalam sambutanya beliau menyampaikan tentang paradigma pendidikan dalam mencetak generasi Islam.
“Sebenarnya kegiatan pendidikan itu mempunyai dua tujuan, yaitu mencetak Ulil Albab, yaitu manusia yang senantiasa menggunakan akalnya untuk selalu berpikir dan berzikir dalam keadaan apa pun, baik susah atau senang, berhasil atau gagal. Orang yang semakin berilmu, maka semakin dekat kepada Allah. Kedua, mengajak anak senantiasa berpikir tentang penciptaan Allah dalam setiap mata pelajaran, bahwa sebenarnya semua ilmu yang dipelajari di madrasah itu sumbernya adalah Al Quran,” jelasnya
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan penyampaian materi Implementasi Kurikulum Merdeka. Sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah Dr. makmun Hidayat, M.Pd., Widyasawra Balai Diklat Surabaya.
Pada hari pertama, disampaikan materi bagaimana menganalisis Capaian Tujuan Pembelajaran, dilanjutkan praktik menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan pembelajaran. Tidak hanya pemberian materi dan menyusun alur tujuan pembelajaran, namun peserta workshop juga dituntut untuk mempresentasikan tugas-tugasnya.
Selanjutnya, pada hari kedua, dijelaskan secara gamblang bagaimana cara menyusun modul ajar dan modul Proyek Pengutan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA). Pada sesi ini, selain pemberian materi juga diskusi dengan kelompok mata pelajaran untuk praktik menyusun modul ajar. Sedangkan untuk praktik penyusunan modul P5PPRA masih dikerjakan secara berkelompok, namun penentuan anggota dilakukan secara acak. Diakhir kegiatan, narasumber memberi penguatan bahwa sejatinya kebahagiaan hidup seseorang itu bergantung pada tiga hal, yaitu orang yang selalu bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir dan teman yang baik. (ER)