Hari ini, 13 Juli 2020 merupakan awal tahun pelajaran baru 2020/2021. Seperti tahun-tahun yang lalu setiap masuk tahun pelajaran baru akan diawali dengan pengenalan madrasah bagi siswa baru. Namun tahun ini tentu kegiatannya berbeda dari tahun sebelumya, karena kegiatan ini dilakasankan ditenganh-tengah pandemi covid 19.
Lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama, masa pengenalan siswa baru ini dikenal dengan nama Masa Taaruf Siswa Madrasah atau Matsama. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan lingkungan madrasah, program-program kerja, tata tertib dan segala fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran.
Meski dilaksanakan secara daring, kegiatan Matsama MTsN 2 Blitar tetap berjalan dengan baik. Rasa bahagia dan bangga siswa baru bisa dirasakan oleh para wali gugus dan guru yang bertugas sebagai narasumber. Dalam proses pelaksanaanya siswa baru ini dikelompokkan menjadi 10 gugus dalam grup whatsapp yang didampingi oleh satu guru sebagai wali gugus.
Di hari pertama tampak siswa baru antusias melaksanakan ibadah yaumiah, yaitu sholat dhuha dan tadarus di rumahnya masing-masing dengan bukti mengirimkan foto kegiatan. Karena memang sebelum pembukaan Matsama serentak secara daring dari Kanwil Kemenag provinsi Jawa Timur pada pukul 08.30, siswa harus mengikuti jadwal kegiatan yang telah di bagikan melalui grup whatsapp gugusnya masing-masing. Setelah ibadah yaumiah, siswa wajib melihat kegiatan keagamaan madrasah dan pengenalan guru dan karyawan MTsN 2 Blitar melalui chanel youtube. Karena memang tujuan Matsama ini adalah pengenalan madrasah dan programnya.
Seperti yang disampaikan Drs. M.Syamsuri, M.Pd. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jatim dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan Matsama itu adalah mengenalkan madrasah kepada peserta didik agar merasa aman dan nyaman dalam proses mengembangkan diri di madrasah; Menumbuhkan kultur dan jiwa bangga terhadap madrasah dan siap menjaga almamater madrasah; serta menanamkan nilai-nilai karakter keindonesiaan kepada siswa.
Kondisi pandemi yang menyebabkan proses pembelajaran harus jarak jauh atau belajar dari rumah. Tidak boleh menjadikan pendidikan berhenti, karena sejatinya setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah. Pendidikan tak berhenti di bangunan sekolah saja, tetapi juga di rumah, dijalan dan dimana-mana (Ki Hajar Dewantoro).
Hal ini juga disampaikan Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd.Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, dalam arahanya pada pembukaan Matsama tahun pelajaran 2020/2021 secara daring melalui youtube bahwa saat ini merupakan tantangan baru bagi guru, orang tua untuk memahami bahwa hakikat layanan pendidikan itu adalah belajar, bisa dilaksankan dari berbagai macam tempat dan model. Kesejatian dari proses pendidikan itu adalah belajar itu sendiri, baik dari rumah, sekolah maupun lingkungan.
Beliau juga mengucapkan selamat kepada orang tua dan siswa yang telah memilih madrasah sebagai tempat belajar. Karena madrasah itu mempunyai ciri khas yaitu sekolah umum dengan tambahan mata pelajaran agama. Di madrasah sekurang-kurangnya ada 5 mata pelejaran agama yaitu akidah akhlak, fiqih, Bahasa Arab, Sejara Kebudayaan Islam dan Al Quran Hadits. Melalui pelajaran agama ini akan bisa dijadikan pegangan dan arahan siswa ketika harus berhubungan dengan masyarakat luas.
Diakhir pembukaan Matsama serentak dari Kanwil provnsi Jatim ini, juga diikuti dengan penyematan tanda peserta oleh empat siswa baru di studio Matsama. Materi berikutnya yaitu wawasan wiyata mandala dengan tugas akhir melalui google form yang dikirimkan ke siswa.
Blitar, 13 Juli 2020
Enik Rusmiati