Fungsi pendidikan yang sebenarnya adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia dan berperilaku baik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, baik di rumah, masyarakat atau di sekolah.
Karena karakter yang kuat ini pula akan bisa membuat seseorang menjadi kokoh dan stabil. Tentu hal ini sangat penting bagi negara dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Atas dasar itulah, pada Sabtu 4 Maret 2023, MTsN 2 Blitar mengadakan workshop penguatan karakter dan motivasi guru. Acara yang diikuti oleh seluruh guru dan karyawan serta tiga madrasah sub rayon ini bertempat di aula MTsN 2 Blitar.
Tujuan kegiatan ini adalah melalui penguatan karakter seorang guru akan terbentuk juga karakter siswa yang kokoh dan kuat dalam menghadapi segala perubahan zaman.
Turut hadir dalam acara tersebut Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Blitar, Drs Baharudin, M.Pd. sekaligus membuka kegiatan workshop. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa saat ini masyarakat sudah mulai menaruh kepercayaan penuh untuk putra-putrinya belajar di madrasah. Karena sebenarnya mandat masyarakat kepada madrasah itu hanya ada dua yaitu anaknya menjadi manusia yang “mbeneh dan pinter”.
“Untuk itu madrasah harus benar-benar menjaga garansi kualitas nilai-nilai keagamaan. Kualitas pertama, lulusan madrasah harus khatam dan lancar baca Alquran, kedua, kualitas ubudiyahnya harus bagus dan ketiga, performa akhlak siswa yang saleh dan salihah,” jelas Drs. Baharuddin, M.Pd.
Setelah pembukaan dilanjutkan workshop penguatan karakter oleh Dr. Muqowim, M.Ag. materi yang diberikan kepada seluruh guru dan karyawan MTsN 2 Blitar ini adalah keterampilan intrapersonal dan interpersonal.
Menurut dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, keterampilan intrapersonal adalah kemampuan mengelola diri dalam menyelesaikan setiap persoalan dan tantangan kehidupan. Untuk itu seorang guru harus bisa menjadi pelayan yang baik bagi peserta didik, yaitu
1. Seorang guru harus siap dalam segala situasi.
2. Harus pandai mengenal keunikan dan karakteristik setiap peserta didik yang akan dilayani.
3. Harus bisa menciptakan suasana yang inklusif karena setiap anak mempunyai hak yang sama.
4. Harus kreatif membuat aturan yang efektif dan bisa disepakati oleh seluruh komponen.
5. Mampu memberi petunjuk secara tepat dan jelas.
6. Siap menjadi seorang pendengar aktif.
7. Mampu mengelola waktu secara tepat agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
8. Mempunyai kemampuan mengantisipasi semua kemungkinan dengan berbagai alternatif.
9. Harus mampu membuat peserta didik lebih positif dan berdaya.
10. Siap bersikap fleksibel dan adaptif dalam menghadapi masalah dan tantangan.
11. Bisa bersikap netral dan tidak pilih kasih.
Sedangkan keterampilan interpersonal yaitu kemampuan membangun relasi yang positif dengan lingkungan sekitar yang majemuk untuk menawarkan solusi dari setiap persoalan dan tantangan yang ada. dalam hal ini seorang guru harus bisa menjadi “Guru yang berbasis solusi”.
Selain pemberian materi, workshop ini juga melibatkan 30 siswa dari perwakilan 30 kelas. Tim workshop, Dr. Ziadatul Husna, M.Ag. yang tidak lain istri dari narasumber, melakukan penelitian mini terhadap anak-anak tersebut. Instrumen yang diajukan berupa bagaimana cara guru menyampaikan materi, bagaimana kenyamanan anak-anak ketika belajar di madrasah, serta bagaimana sebenarnya sosok guru inspiratif dan idaman bagi mereka.
Luar biasa, kegiatan workshop yang berlangsung selama 8 jam ini serasa kurang panjang. Kepala MTsN 2 Blitar Drs. Sihabuddin berharap semoga setelah kegiatan workshop ini seluruh guru dan karyawan akan mampu menjadi agen perubahan karakter bagi seluruh peserta didik. (ER)
Catatan:
Tulisan ini juga diunggah di website Kemenag Kabupten Blitar