DWP Kemenag Kabupaten Blitar Peringati Maulid Nabi dan Hari Santri: NKRI Harga Mati, Ikut Kyai Sampai Mati

Spread the love
Kepala Kemenag Kabupaten Blitar, Drs. H. Taufik, M.M.

Sebagai seorang muslim dan warga negara Indonesia kita harus senantiasa mencintai Rosulullah Nabi Muhammad SAW, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membangun peradaban dunia. Berangkat dari tujuan mulia tersebut, Darma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kabupaten Blitar mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri pada Selasa, 4 Oktober  2022. Kegiatan yang diikuti oleh 300 lebih perwakilan DWP dari lembaga yang berada di bawah naungan Kemenag Kabupaten Blitar ini diselenggarakan di Aula MTsN 2 Blitar mulai pukul 09.00-13.00 WIB.

Balasyik  Voice Management MIN 8 Blitar

Acara ini dimeriahkan juga dengan lantunan sholawat dari Balasyik  Voice Management MIN 8 Blitar dan tampilan tari saman siswi MTsN 2 Blitar. Selanjutnya, sebelum acara mauidhatul khasanah,  ketua DWP, Ibu Nurul Wahidah Taufiq, menyampaikn laporan kegiatan, yang dilanjutkan sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Drs. H. Taufik, M.M. Satu pesan singkat yang disampaikan beliau, yaitu santri itu tidak harus yang berada di pondok pesantren, namun siapa saja yang akhlaknya selalu mencintai Rosulullah dan negaranya itulah santri.

Tari Saman dan lagu dari Aceh oleh rara Siswi MTsN 2

Agar masyarakat Indonesia ini tentram dan masuk surga harus punya pedoman NKRI harga mati, ikut ulama atau kyai sampai mati. Demikian yang disampaikan ustazah Nur Abidah. Untuk itu dengan senantiasa meneladani akhlak Rosulullah SWT itulah kuncinya.

Ustazah Nur Abidah dari Pasuruan

Menurut ibu nyai dari Pasuruan ini agar selamat dunia akhirat umat Islam harus senantiasa meminta pertolongan Rosulullah, yaitu dengan senantiasa meniru akhlak Nabi Muhammad SWT, selalu tawadhu, tidak menyakiti sesama dan besar hati  dengan memafaatkan orang yang telah menyakiti kita.

Selain itu, ibu yang dalam penyampaian tausiahnya disampaikan dengan irama salawat ini juga mengingatkan kepada anggota Darma Wanita Persatuan, yang sebagian besar adalah guru, bahwa dalam bekerja dan mendidik siswa harus lebih mengutamakan perilaku yang baik seperti akhlaknya Rosulullah. Begitu juga sebagai orangtua, tidak hanya memerintah anak untuk berbuat baik, tapi harus menjalankanya dalam kehidupan sehari-hari. (Enik Rusmiati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *