Pembinaan dan Peresmian Perpustakaan At Tarkiz Oleh Kabid Pendma Kanwil Jatim

“Guru harus ramah, bukan marah. Guru harus membina, bukan menghina. Guru harus mengajak, bukan mengejek. Guru harus memberi nasihat, bukan menghujat. Guru harus mengilhami, bukan menghakimi. Guru harus bersatu, bukan bercerai. Guru harus merangkul, bukan memukul”.

Demikian pesan Kepala Bidang Pendidikan Agama Kemenag Provinsi Jawa Timur pada saat memberikan Pembinaan Peningkatan Kualitas Pendidikan Madrasah, di MTsN 2 Blitar pada Rabu, 22 September 202. Hari ini memang menjadi hari yang sangat membahagiakan bagi seluruh warga MTsN 2 Blitar karena mendapat tamu kehormatan yaitu bapak Drs. M. Syamsuri, M.Pd., dan Bapak Kepala Kemenag Kab. Blitar, H. Taufiq, M.M. MTsN 2 Blitar menjadi madrasah terpilih yang berkesempatan mendapat kunjungan sekaligus pembinaan kepada seluruh guru dan karyawa.

Pada kesempatan ini pula, sebelum pembinaan dilaksanakan peresmian Perpustakaan At Tarkiz sebagai perpustakaan digital. Beliau merasa terkesan dengan inovasi MTsN 2 Blitar yang telah menyambut dengan baik era digital dengan mewujudkan perpustakaan digital.

Selanjutnya, beliau memberikan pembinaan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di MTsN 2 Blitar. Dalam pembinaannya yang bertemakan “Peningkatan Kualitas Pendidikan Madrasah”, beliau menyampaikan pentingnya tata kelola dan layanan pendidikan dalam masa transformasi digital. Nilai-nilai toleran harus dikembangkan melalui moderasi beragama.

Guru juga dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas. Guru diminta untuk dapat berinovasi dalam pembelajaran selama pandemi serta menguasai IT. Pendidikan pembelajaran karakter juga harus diutamakan karena sesuai KMA No. 90, madrasah adalah sekolah berciri khas islam di mana seluruh guru punya kewajiban untuk mengintegrasikan mata pelajarannya dengan nilai-nilai islam.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya guru harus tetap disiplin menjalankan prokes selama PTM. Beliau meminta agar para siswa selalu diingatkan untuk tertib prokes baik di madrasah maupun di rumah. Warga madrasah juga harus menjadi teladan dalam pelaksanaan prokes. Terkait dengan kondisi siswa di masa pandemi, beliau juga menginginkan adanya trauma healing berupa pemantauan, analisis kondisi anak yang mungkin mengalami learning lost  akibat belajar di masa pandemi. Para guru dapat bekerja sama dengan psikolog untuk memotivasi anak, melakukan ice breaking sebelum pembelajaran serta memperhatikan setiap tutur kata selama melaksanakan pembelajaran.

Seusai pembinaan, Bapak Kabid Pendma juga meluangkan waktunya untuk mengikuti prosesi peletakan batu pertama pembangunan pagar MTsN 2 Blitar. (Putri N.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *