Seluruh Guru dan Pegawai MTsN 2 Blitar Antarkan 1.028 Siswa ke Pondok Pesantren

Senin, 18 Maret 2024, pukul 07.00 pagi, para guru dan pegawai bersiap-siap untuk mengikuti pembukaan kegiatan Pondok Ramadhan di 8 pondok pesantren yang ada di sekitar wilayah madrasah. Kegiatan ini diikuti oleh  1.028 siswa kelas 7, 8, dan 9. Sesuai dengan instruksi pemerintah, kegiatan ini merupakan bagian dari program wajib bagi setiap lembaga pendidikan.

Pondok Ramadan memiliki tiga tipe kegiatan. Tipe A, yang dipilih MTsN 2 Blitar, memungkinkan siswa untuk merasakan langsung kegiatan pembelajaran keagamaan layaknya di Pondok Pesantren secara utuh dengan menginap di lokasi. MTsN 2 Blitar memutuskan untuk menjalankan kegiatan ini selama 5 hari, mulai dari 18 Maret hingga 22 Maret 2024.

Kegiatan ini memang tidak dilaksanakan di madrasah, mengingat sarana dan prasarana yang belum memadai untuk jumlah siswa sebanyak itu. Sebaliknya, siswa-siswi dikirim ke berbagai pondok pesantren terdekat. Beberapa di antaranya adalah Miftahul Ulum Jabung, Al Falah Jeblog, Al Muslihi Jeblog, Nur Mambaul Hisan, Maftahul Ulum Karangsono, Nurul Hasan Ploso Arang, Roudlotul Hanan Sawentar, dan PP Matlaul Ulum Tumpang.

Selain itu, ada juga tipe B dan tipe C. Tipe B memungkinkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran keagamaan dari pagi hingga malam hari, sedangkan tipe C hanya dari pagi hingga siang hari, tanpa aktivitas buka bersama dan tarawih bersama.

Materi yang diajarkan juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa diusianya. Untuk siswa kelas tahfiz, yang fokus pada menghafal Al Quran, ditempatkan di PP Roudlotul Hanan Sawentar dengan materi penguatan metode menghafal. Hal ini sesuai dengan tujuan kegiatan Pondok Ramadan yang disampaikan oleh ketua Panitia.

Ketua Panitia Pondok Ramadan, bapak M. Sholeh, S.Pd.

“Tujuan Pondok Ramadan ini adalah menciptakan semangat dalam menggali ilmu agama yang kuat dan mendalam. Pondok Ramadan tidak hanya sekadar memberikan pelajaran, tetapi juga memberikan bekal pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Kami percaya bahwa dengan membangun karakter Islami dan Qur’ani, siswa akan menjadi generasi yang tangguh, kuat, dan bermartabat, serta mampu memberikan manfaat bagi umat. Dengan demikian, Pondok Romadan menjadi landasan bagi siswa untuk menjadi generasi yang cendekiawan, muttaqin, dan berpotensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat,” jelas bapak M. Sholeh, S.Pd.

Kepala MTsN 2 Blitar menyampaikan harapannya bahwa setelah mengikuti kegiatan Pondok Ramadan, siswa-siswa tidak hanya menjalankan ibadah puasa secara mekanis, tetapi juga mengalami pertumbuhan dan perubahan yang lebih dalam.

Kepala MTsN 2 Blitar, bapak Drs. Mahmudi, M.Sc.

“Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, para siswa tidak seperti puasanya ular yang setelah mengelupas masih memiliki sifat beringas dan menakutkan. Sebaliknya siswa-siswa dapat mencontoh puasanya ulat, yang setelah mengalami proses puasa, akan berubah menjadi kepompong. Dari kepompong yang awalnya menjijikkan, mereka akan bertransformasi menjadi hal yang indah, seperti kupu-kupu yang cantik. Dengan demikian, doa-doa mereka pun diharapkan akan dikabulkan, sebagaimana doa ulat berbulu yang menjijikkan berubah menjadi kupu-kupu yang mempesona,” jelas bapak Drs. Mahmudi, M.Sc.

Melalui semangat pembelajaran keagamaan yang dipupuk selama kegiatan Pondok Ramadan ini, diharapkan siswa-siswa MTsN 2 Blitar kembali ke sekolah dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai keagamaan serta kesiapan yang lebih baik dalam menjalani ibadah puasa. Melalui pengalaman ini, diharapkan mereka menjadi individu yang bertaqwa dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, Pondok Ramadan bukan hanya menjadi sekadar kegiatan rutin, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang memberikan pengaruh positif dalam kehidupan siswa-siswa MTsN 2 Blitar. (ER)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *